Hallo sahabat Visinews, Hari ini, 11 November 2020, kembali diperingati sebagai Single Day atau Hari Jomblo Sedunia.
Lantas, bagaimana awal peringatan Hari Jomblo tersebut?
Melansir Vox, 11 November 2019, tanggal 11/11 sendiri dipilih karena angka 1 angka menyimbolkan kehidupan orang-orang lajang.
Pada awalnya, hari tersebut merupakan Hari Bujangan. Perayaannya terjadi di musim liburan dan belanja tidak resmi Tionghoa. Ide peringatan ini bermula dari para mahasiswa jomblo di Nanjing University China pada 1993.
Hari Jomblo di Tiongkok sebenarnya disebut juga Hari Sarjana.
Lalu disepakati oleh Para mahasiswa bahwa tanggal ini harus dirayakan bersama, bukan diratapi. Menurut mereka, hari jomblo perlu diperingati bagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan untuk menunjukkan kebanggaan atas statusnya.
Para pebisnis terutama pengusaha e-commerce melihat Anugerah jomblo sedunia ini sebagai peluang bisnis. Sejarah hari jomblo sedunia kemudian mengalami perkembangan.
Pesta “kencan buta” menjadi kegiatan populer pada saat hari Jomblo ini. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengubah status peserta dan segera mendapat jodoh.
Bahkan beberapa universitas menyelenggarakan program khusus untuk mengumpulkan para lajang untuk pameran tersebut.
Hari Jomblo atau Double 11, di Tionghoa disebut juga aslinya 11. Perayaan hari jomblo jatuh di tanggal 11 November sendiri dipilih karena angka “1” “stik kosong” dalam bahasa China.